Tuesday, June 16, 2009

It's OV3R

Alhamdulillah. Ini betul-betul pelajaran yang berharga. Setidaknya untuk aku dan dia. Aku tau dari awal bahwa hubungan ga' jelas yang kami jalani itu sangat salah dan dibenci sama Allah SWT. Tapi aku dikalahkan oleh hawa nafsu. Dan beginilah jadinya. Setelah 7 bulan mengalir saja seperti air permukaan, akhirnya berakhir juga. Kedua pihak sadar bahwa semua ini tidak akan berujung baik karena awalnya juga tidak baik.

Ya, aku sadar. Dan kini yang aku dapatkan adalah penyesalan mendalam. Aku tersakiti, dia apalagi. Aku cuma bisa minta maaf. Tapi apakah hatinya bisa memaafkanku? Walau dia bilang aku takkan terlupakan. Apakah akan tetap seperti itu bila dia beristri nanti? Kenapa aku khawatir? Kenapa aku takut? Bukankah aku percaya bahwa jodoh adalah pasti? 

Hmm. Kini aku hanya bisa berharap agar dia mendapatkan seorang akhwat yang sangat jauh lebih baik dari aku. Apalah aku ini? Ingin mendampingi seorang ikhwan yang tarbiyah seperti dia. Yang amat sangat "bersih". Yang sudah berkecimpung di organisasi politik sejak bertahun-tahun lalu. Yang selalu berharap bisa didampingi oleh seorang akhwat yang dia cintai dan sayangi karena Allah SWT dan ia yakin bahwa akhwat itu se-kufu dan mengerti dirinya.

Semua momen dan memori bersamanya takkan pernah kulupakan. Aku memang bukan tipe pelupa momen. Apalagi momen yang sangat bermakna seperti yang sudah kita lalui. Aku tak pernah menyangka akhirnya akan jadi se-menyakitkan ini.

Aku tau, dia punya hidup yang serius. Yang menuntut banyak sekali kepastian sebelum melakukan perjalanan berikutnya. Aku tak bisa memberikan kepastian yang ia inginkan. Maafkan aku. Mungkin kedepannya beban dosa ini akan sangat menggangguku. Setiap mengingatnya aku langsung diliputi kesedihan dan sesak di dada yang mendalam. 

Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Aku bahkan tak tahu harus apa di hari ini. (selain memenuhi janji sama kakak-kakak)

Selamat ulang tahun untuknya. Semoga dia bisa mendapatkan seorang yang memberi harapan padanya. Yang senantiasa JELAS, tidak seperti aku. Pokoknya, tidak seperti aku. Semoga berhasil ya, mas. Hmm

Let us write down all the feelings we were in on the shore sand, and let the wind blow them away. I'll forget them all. But not including all of things you gave to me, and all the feelings you showed me. I'm sorry.

Wednesday, June 3, 2009

Taylor Swift - White Horse

Say you're sorry
That face of an angel comes out
Just when you need it to
As I pace back and forth all this time 
'Cause
I honestly believed in you
Holding on,
The days drag on
Stupid girl 
I should have known, I should have known

That I'm not a princess
This ain't a fairytale
I'm not the one you'll sweep off her feet
Lead her up the stairwell
This ain't Hollywood,
This is a small town
I was a dreamer before you went and let me down
Now its too late for you and your White Horse,
To come around.


Baby I was naïve,
Got lost in your eyes
I never really had a chance.
My mistake i didn't know to be in love you had to fight to have the upper hand.
I had so many dreams about you and me.
Happy endings; 
Now I know

I'm not a princess
This ain't a fairytale
I'm not the one you'll sweep off her feet
Lead her up the stairwell
This ain't Hollywood,
This is a small town
I was a dreamer before you went and let me down
Now its too late for you and your White Horse,
To come around.


And there you are on your knees
Begging for forgiveness,
Begging for me
Just like I always wanted,
But I'm so sorry

Cause Im not your princess 
This aint a fairytale
Im gonna find someone, Some day
Who might actually treat me well.
This is a big world,
That was a small town
There in my rearview mirror, 
Disappearing now.
And it's too late for you and your White Horse
Now its too late for you and your White Horse
To catch me now.


Oh whoa whoa whoa-oh
Try and catch me now
Whoa-Oh
It's too late
To catch me now.

Terbukanya Luka Lama

Ga nyangka banget ada peristiwa tadi. Masih ga percaya. Masih ga terima. Am I dreaming? It couldn't be a REALITY coz it's very unjustice..(eh?) Yeah! I felt it by myself, he didn't.. I bet !

Jadi tadi aku jemput adekku di sekolahnya. Sekolah yang dulunya tempat aku menimba ilmu juga. Tadi pengennya ga turun dari mobil, tapi ibu' nyuruh turun. Sekarang security-ny lagi strict banget karena beberapa hari yang lalu ada seorang murid yang diculik. (Wew, I was kinda pale hearing the story)

So, Aku turun deh dari mobil dan masuk ke pekarangan sekolah. Nunggu! Sebel banget. Belum waktunya anak2 SD itu pulang sih. Tapi ga segitu sebelnya karena aku juga ditemenin sama handphoneku yang daritadi bunyi terus.. Karna aku emang lagi sms-an ma resty. Wahahaaa..

Entah gimana caranya aku ngejelasin kronologis peristiwanya. Tapi pas aku lagi mengalihkan pandangan ke kanan dan melihat nothing, eh pas aku lihat kekiri, I found HIM walking to the teacher's office. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Honestly, I declare that I am definitely hate myself at the moment. Berjuta penyesalan langsung meminta pertanggungjawabanku. Urghh. 

Sudah lama sekali aku tidak bertemu dirinya. Dan pada saat aku ketemu, eh malah cuma diriku sendiri yang menyadarinya, dianya nyelonong aja. Lha wong dia emang ga tau itu aku karna aku lagi liat ke arah yang berlawanan. Aku cuma bisa liat dia dari belakang. I saw his back, hmm.. Aku juga geli banget liat gaya jalannya yang masiih aja unik itu. 

Ow ow ow...

Cukup! Ntar jadi ngelantur. Hahhhhh... Really hate that moment.. It wasn't fair at all.

P.S. : hebat amat aku nyebut dirinya "dia".. ga hormat banget sih sama guru! eheheee..

Taylor Swift - Love Song

We were both young when I first saw you
I close my eyes
And the flashback starts
I'm standing there
On a balcony in summer air

See the lights
See the party, the ball gowns
See you make your way through the crowd
And say hello, little did I know

That you were Romeo, you were throwing pebbles
And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don't go, and I said

Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting, all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes


So I sneak out to the garden to see you
We keep quiet cause we're dead if they knew
So close your eyes
Escape this town for a little while

Cause you were Romeo, I was a scarlet letter
And my daddy said stay away from Juliet
But you were everything of me
I was begging you please don't go and I said

Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes


Romeo save me, they're tryin to tell me how to feel
This love is difficult, but it's real
Don't be afraid, we'll make it out of this mess
It's a love story baby just say yes
Oh oh

I got tired of waiting
Wondering if you were ever coming around
My faith in you is fading
When I met you on the outskirts of town, and I said

Romeo save me I've been feeling so alone
I keep waiting for you but you never come
Is this in my head? I don't know what to think
He knelt to the ground and pulled out a ring

And said,
marry me Juliet
You'll never have to be alone
I love you and that's all I really know
I talked to your dad, go pick out a white dress
It's a love story baby just say yes


Oh, oh,
Oh, oh
Cause we were both young when I first saw you...

Monday, June 1, 2009

Diserang Adik Kelas

Bukan cuma hari ini aja. Udah dari beberapa hari yang lalu. Sebenarnya ga diserang sih, cuma me-lebay-kan keadaan saja. Abisnya aku sampe kayak bukan kakak kelas bagi dia. Oke, aku cuma diserang sama satu orang adik kelas. 

Adik kelas itu.. Hmm.. Aku bangga banget lah punya adik kelas kayak dia. Harusnya orang-orang menyadari bahwa dia itu mantap banget kalo mengkritik (Salah satunya mengkritik aku). Dan kalo dipikir-pikir, dia itu orangnya perfeksionis(kayak gw kagak aje..). Asli aku salut banget ada orang kayak gitu. Yaa.. Sebenernya sih dia 11-12 lah sama aku dalam hal mengharapkan ke-perfek-an dalam berbagai hal.

Sepertinya tadi siang itu sesi terakhir dia ngintrogasi aku dalam topik "kenapa aku mengundurkan diri dari RAISSA". Ya aku jelasin semuanya. Dari awal kenapa aku ada di RAISSA, kenapa aku maunya jadi kaput, kenapa aku nangis pas pembacaan ikrar pengurus baru, kenapa aku tiba-tiba bilang mau keluar, dsb. Awalnya aku kira kalau udah aku jelasin semuanya, di pikiran dia masalah ini udah clear, eh ternyata pas kita udah ngomongin hal lain, dia kembali bertanya "Kak, ngapo sih kakak tu keluar?" beuh.. Dan dia terus menanyakan itu bahkan sampai kami udah mau pulang.

Akhirnya sih aku bilang sama dia, "Maafin aku ya, aku tau kalo perlakuan aku itu ga bisa dimaafin, tapi kan ini udah masa lalu juga, kamu bersiap aja untuk kepengurusan selanjutnya." Yeahh, dia diem juga ku omongin gitu.

Asli, aku ga enak banget sama dia. Dia cuma satu orang yang berani ngomong ke aku tentang banyak hal yang bener-bener nancep banget ke aku pribadi. Aku mikir, pasti ga cuma dia yang ngerasainnya. Aaah, gimana donk? Aku merasa sangat bersalah sama mereka-mereka yang merasakan hal yang dia rasakan. Aku cuma bisa bilang ke dia, "Yah, mudah-mudahan suatu saat nanti kakak bisa menemukan RAISSA yang lain. InsyaAllah kakak ga bakal bersikap bodoh seperti kemarin-kemarin".

Haaah.. Entahlah.

Semoga aja aku bisa jadi lebih baik lagi. Setidaknya aku ga foolish seperti seorang teman skolahku. Betul-betul gambaran dari orang yang munafik serta orang yang lebih buruk dari hari kemarin (orang yang celaka). Na'udzubillah.